Senin, 06 Februari 2017

Makalah Infus

JENIS-JENIS CAIRAN INFUS
D
I
S
U
S
U
N
Oleh: Sahyuni Sari Marbun
NIM : 1601031036
Dosen Pembimbing : Ns. Harsudianto Silaen, S.Kep

                                        
                 

PROGRAM STUDY DIV KEBIDANAN SMA
        INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
                                             TAHUN AJARAN: 2015/2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmad dan hidayahNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah KDK  tentang jenis- jenis cairan infus ini dengan baik dan tepat waktu.
Shalawat dan salam tetap terlimpahkan kepada nabi Muhammad SAW. yang telah membawa manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang yang berisi ilmu pengetahuan.
Dalam penyusuanan tugas materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi .
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang jenis-jenis cairan infus, sehingga pembaca bisa mengetahui apa-apa saja jenis cairan infus yang bisa dimasukkan ketubuh kita serta pada kondisi yang bagiamana cairan-cairan infus tersebut diberikan. , makalah kami ini kami sajikan berdasarkan pengamatan dan berbagai sumber informasi, refrensi dan berita. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang daru diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutana pertolongan dari Allah SWT, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Institut Kesehatan Helveia Medan. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya dimasa yang akan datang dan menhrapkan kritik dan saran dari para pembaca.






Jum’at, 2 Desember 2016

Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................................................... i
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang............................................................................................... 4
1.2.Rumusan masalah.......................................................................................... 4
1.3.Tujuan penulisan........................................................................................... 4
1.4.Manfaat penulisan.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. pengertian cairan infus................................................................................. 5
2.2. jenis-jenis cairan infus beserta manfaatnya.................................................. 5
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.................................................................................................. 13
3.2. Saran............................................................................................................ 13
Daftar Pustaka.................................................................................................. 14








BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemberian cairan melalui infus merupakan tindakan memasukkan cairan melalui intravena yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perangkat infus. Tindakan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan dan pemberian makanan. Infus merupakan tindakan yang dilakukan pasien dengan cara memasukan cairan melalui intra vena dengan bantuan infus set, dengan tujuan memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, sebagai tindakan pengobatan dan pemberian nutrisi parenteral.
Sesuatu yang masuk ke dalam tubuh, memiliki kandungan atau komposisi yang harus sesuai tubuh manusia. Pemberian ini tidak boleh salah, karena bisa berakibat fatal. Misalnya saja flebitis. Flebitis adalah radang dinding vena. Oleh sebab itu, kita sebagai perawat terlebih dahulu harus bisa memahami komposisi dari tiap- tiap infus. Dengan adanya kita mengenali, maka kecelakaan terhadap perawat kepada pasien. Hal inilah akan dibahas secara menyeluruh.

1.1.             Rumusan Masalah
1.                  Apa yang dimaksud dengan cairan infus?
2.                  Apa-apa saja jenis-jenis cairan infus?


1.2.             Tujuan penulisan
Untuk menjelaskan apa pengertian dari cairan infus serta menunjukkan apa-apa saja jenis cairan infus yang dimasukkan kedalam tubuh kita.

1.3.             Manfaat Penulisan
1.                  Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan cairan infus.
2.                  Untuk mengetahui apa-apa saja jenis cairan infus.

BAB II PEMBAHASAN
2.1.           Pengertian cairan infus
Infus adalah adalah pemasukan suatu cairan atau obat ke dalam tubuh melalui rute intravena dengan laju konstan selama periode waktu tertentu. Infus dilakukan untuk seorang pasien yang membutuhkan obat sangat cepat atau membutuhkan pemberian obat secara pelan tetapi terus menerus. Pemberian obat atau cairan ke dalam tubuh melalui mulut akan memasuki proses pencernaan terlebih dahulu sehingga tidak dengan cepat diserap oleh tubuh.
Saat proses pencernaan juga dimungkinkan adaenzim pencernaan yang akan mengubah atau memecah obat yang diminum sehingga akan kurang efektif da lebih baik jika langsung masuk ke dalam aliran darah melalui infus. Infus dilakukan dengan cara memasukkan sebuah jaru kecil ke alirah pembuluh darah Biasanya jarum di tanam di dekat siku-siku, pergelangan tangan, atau di bagian punggung tangan  Sel pada bagian tangan, infus juga dapat dipasang pada bagian kaki. Kecepatan pasien menyerap cairan infus tergantung dari keadaan tubuh pasien dan penyakit yang diderita Jumlah tetesan cairan infus setiap menitnya akan dipantau oleh seorang perawat.



2.2.            Jenis-Jenis cairan Infus
1.      ASERING
Indikasi:
     Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.


Komposisi:
Setiap liter asering mengandung:
·         Na 130 mEq
·         K 4 mEq
·         Cl 109 mEq
·         Ca 3 mEq
·         Asetat (garam) 28 mEq

Keunggulan:
·         Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami   gangguan hati
·          Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada neotanus
·         Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran
·         Mempunyai efek vasodilator pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20% sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA
·          Dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk ederma serebebral


2.        KA-EN 1B

Indikasi :
·         Sebagai larutan awal apabila status elektrolit pasien belum diketahui, misalnya ditemukan pada kasus emergensi (dehidrasi lantaran asupan oral tidak memadai, demam)
·         Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian dengan cara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) & 50-100 ml/jam pada anak-anak
·         < 24 jam pasca operasi
·         Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam


3.      KA-EN MG3
Indikasi :
·         Rumatan untuk kasus di mana suplemen NPC dibutuhkan 400 Kcal/L
·         Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air & elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada kondisi asupan oral terbatas
·         Mensuplai kalium 20 MEq/L
·         Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam


4.      KA-EN 3A dan KA-EN 3B


Indikasi :
·         Mensuplai kalium sebesar 20 MEq/L untuk KA-EN 3B
·         Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air & elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada kondisi asupan oral terbatas
·         Mensuplai kalium sebesar 10 MEq/L untuk KA-EN 3A
·         Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)


5.       KA-EN 4A
Indikasi :
·         larutan infus rumatan untuk bayi & anak
·         Tidak Dengan kandungan kalium, maka dapat diberikan kepada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal
·         Tepat digunakan buat dehidrasi hipertonik

Komposisi (per 1000 ml) :
·         K 0 MEq/L
·         Na 30 MEq/L
·         Cl 20 MEq/L
·         Laktat 10 MEq/L
·         Glukosa 40 Gr/L


6.      KA-EN 4B
Indikasi :
·         Adalah larutan infus rumatan untuk bayi & anak umur kurang 3 th
·         Mensuplai 8 MEq/L kalium pada pasien maka meminimalkan risiko hipokalemia
·         Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi :
·         Na 30 MEq/L
·         K 8 MEq/L
·         Glukosa 37,5 Gr/L
·         Laktat 10 MEq/L
·         Cl 28 MEq/L


7.      Otsu-NS
Indikasi :
·         Untuk resusitasi
·         Kehilangan Na > Cl, misal diare
·         Sindrom yg berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)


8.      Otsu-RL

Indikasi :
·         Suplai ion bikarbonat
·         Resusitasi
·         Asidosis metabolik


9.      MARTOS-10
Indikasi :
·         Suplai air & karbohidrat dengan cara parenteral pada penderita diabetik
·         Kondisi kritis lain yg membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, stres berat, infeksi berat & defisiensi protein
Dosis : 0,3 gr/kg BB/jam
Mengandung 400 Kcal/L


10.  AMIPAREN
Indikasi :
·         Luka bakar
·         Stres metabolik berat
·         Infeksi berat
·         Kwasiokor
·         Pasca operasi
Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
Total Parenteral Nutrition


11.  AMINOVEL-600
Indikasi :
·         Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
·         Penderita GI yg dipuasakan
·         Kebutuhan metabolik yg meningkat (misal luka bakar, trauma & pasca operasi)
·         Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
·         Stres metabolik sedang/ringan.




12.  PAN-AMIN G
Indikasi :
·         Suplai asam amino pada hiponatremia & stres metabolik ringan
·         Nitrisi dini pasca operasi
·         Tifoid






BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
 Adapun kesimpulan dari pembahasan kami adalah
Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis dan lingkungan.
jenis-jenis cairan berdasarkan pengelompkannya terbagi menjadi kaploid, kristaloid, cairan hipertonik, cairan isotonic, dan cairan hipotonik.


3.2. Saran
Mencari dan mempraktekkan pengetahuan yang banyak, terutama komposisi cairan infus. Dengan kita mengetahui semua, maka akibat kecelakaan di semua tempat terutama rumah sakit tidak terulang lagi. Dan pasien menjadi lebih baik dalam penanganan kepada perawat. Dengan adanya makalah ini, saya harapkan para perawat menjadi paham dan mengerti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar